Malaikat Penggangu

Cerpen Malaikat Penggangu 

   Ketika itu posisi matahari telah digantikan oleh bulan purnama tampak seorang gadis yang sedang menikmati indahnya sinar rembulan di kamarnya yang gelap gulita. “Semoga saja posisi bulan purnama yang indah ini akan trus seperti ini tidak digantikan lagi oleh matahari,” pintanya. Tiba-tiba terdengar suara kring...kring...kring hayalannya pun buyar seketika. Ternyata itu adalah suara handphonenya sendiri. Ia merasa sedikit kesal karena tertanggu oleh suara handphonenya itu kemudian ia menyalakan lampu dan terlihat dari handphonenya panggilan masuk dari seseorang yang tidak dia ketahui. Karena rasa penasarannya ia pun mengangkatnya.

“halo, assalamualaikumapa ini dengan sika?”kata seseorang di balik handphone.
 suara seseorang itu seperti suara seseorang laki-laki yang sangat asing  baginya dan ia pun menjawab,” waalaikumsalamiya benar dan ini dengan siapa yah?”
“apa kau sudah lupa denganku ini aku sukri?”tanya laki-laki itu.
“sukri siapa dan dari mana kau mendapatkan nomor ku ini.”jawab sika dengan nada emosi.
“eh jangan emosi dong,ini aku sukri temansatusekolahmu. Aku anak ips dan aku mendapatkan nomormu dari temanku,” penjelasan laki-laki itu.

“maaftapiakumasihtidakkenaldenganmu,”kata sikadengan nada menahanemosi.
“masasichkamumasihtidakmengenaliaku,”kata sukri
“akusibuksudahduluyah,”katasika.
Barusansajasukriinginmengucapkansalamkepadasikatetapiteleponyatelahberbunyi Tut…Tut…Tut…
Setelah menelpon sika punmerasakesalkarenaseseorang yang tidakiakenalimenelponnyasehingga  mengganggukenyamanannyasaatbersantai. Mood sika pun jadihilangdansegerapergitidur agar tidakterlambatkesekolahbesok.

***

Hari esok pun tiba,waktu menunjukkan pukul 06:00 sika telah bersiap danakansegerapergi sekolah. Sebelumkesekolah,sikamenyempatkandiriuntuksarapandengankedua orang tuanyadanberpamitan.
“mama,sika pergi sekolah dulu yah, assalamualaikum,” kata sika.
“waalaikumsalam, hati-hatiyah nak,”kata ibunyadenganlembut.
Ibu sikasangatmenyayangi anaknyakarenahanya sika lahsatusatunyayang ia miliki saat ini. Sejak ayahnya meninggal 5 tahun yang lalu, ibu sika harus bekerja keras untuk menghidupi dirinya dan anaknya.

Sesampainya di sekolah, tiba-tiba sika dikejutkan oleh seorang lelaki yang aneh sedang mengajaknya bicara.
“hy,”kata lelaki itu.
Sika hanya diam dan mengabaikan lelaki itu.
“hei,apakah kau tidak mendengarku,”tanya lelaki itu.
“aku tidak terbiasa bicara dengan orang asing,”jawab sika.
“aku bukan orang asing tetapi aku adalah orang yang meneleponmu semalam,”bantahnya.
“oh,jadi kamu yang mengagnggu kenyamananku semalam,coba katakan kepadaku kenapa kau menggangguku semalam. Apakah kau tidak tau bahwa aku tidak suka jika ada seseorang yang menggagguku seperti itu,”kata sika dengan nada marah.

“bagaimana bisa aku tau kalau kau tak ingin digannggu oleh siapapun sedangkan aku belum kenal denganmu,maka dari itu aku ingin kenal lebih dalam lagi denganmu,”kata lelaki itu dengan lembut.
“dasar laki-laki aneh,”kata sika dengan kesalnya sambil meninggalkan lelaki itu.
“maaf kalau aku menggaggumu,aku hanya ingin berteman baik denganmu,”katanya dengan nada sedih.

Sika tidak mengatakan sesuatu hanya menoleh melihat wajah laki-laki itu kemudian sika segera masuk ke kelasnya karena sebentar lagi pelajaran akan segera dimulai.
Teng...teng...teng...bunyi lonceng sekolah tanda istirahat. Sika pun keluar sambil menarik sahabatnya bernama sida. Mereka telah lama bersahabat dari SD hingga sekarang kelas 2 SMA. Sida berasal dari kedua orang tua yang sangat kaya raya sedangkan sika hanyalah pengusaha kecil kecilan. Tampak sika kesal dengan sida.

Sambil merasa agak kesakitan sida berkata,”aduh..duh sika lepaskan tangan aku sakit tahu.”
“maafkan aku,aku ingin bertanya sama kamu apa benar kamu yang memberikan nomor hpku sama sukri?”tanya sika serius.

“dasar laki-laki ember itu. Maafkan aku sika aku terpaksa karena dia merengek sama aku trus aku kasian sama dia jadi aku kasih deh, maaf yah.” Jawab sida.
“gara-gara itu dia menelpon ku bahkan dia muncul di depanku mengaku bahwa dialah yang telah menelponku semalam,”kata sika.
“what very what dia berani lakuin itu sama kamu,wow. Sepertinya dia suka deh sama kamu.”ejek sida.
“apa apaan sih kamu aku pusing tau di buatnya,”kata sika.
“udah deh dari pada kamu pusing nggak jelas gitu mendingan kita ke kantin ajak yuk cin, yuk mari,”ajak sida.
Mereka pun pergi ke kantin. Beberapa jam kemudian lonceng sekolah berbunyi tanda kelas telah berakhir. Siswa siswi berhamburan keluar kelas begitu pula dengan sika dan sida yang segera ingin pulang  ke rumah masing masing. Tiba-tiba dibelakang tampak sukri mengendarai motornya yang berhenti di hadapan sika dan sida.

“hy, mau pulang yah,”tanya sukri.
“menurut kamu,”jawab sika sangar.
“galak banget sih teman loh yang satu ini sida,”kata sukri.
“jangan begitu dong sama temannya aku tapi galak-galak gitu dia tetap cantik kan,”kata sida.
“iya kamu benar sida. Sika pulang bareng yuk,”ajak sukri.
“apa kamu bilang,”kata sika kaget.
“udah ikut aja sama dia dari pada kamu jalan sendiri soalnya jemputan aku sudah datang nih,,dadada,”kata sida.
Sida pun pergi meniggalkan mereka berdua.

“jadi bagamana dengan tawaranku,”kata sukri.
“tidak,terima kasih.”kata sika.
“loh kok gitu sih,ini gratis loh beneran ini Cuma buat kamu.”bujuk sukri sambil menahan sika.
“kalau aku bilang nggak mau yah nggak mau,jangan dipaksa dong,”kata sika kesal.
Tiba-tiba hp sika berbunyi. Sika pun segera mengangkat telpon tersebut karena telepon itu dari ibunya yang sedang berada di rumah sakit. Sika terkejut mendengar berita itu dan ia pun ingin segera sampai ke rumah sakit tempat ibunya berada.
“aduh gimana nih,”kata sika.
“karena kamu tadi bilang nggak mau pulang sama aku yah udah aku nggak paksa kamu lagi jadi aku pulang dulu yah sika,”kata sukri.
“eh tungguh. Aku bisa nggak minta tolong diantarin ke rumah sakit?,”kata sika dengan lembut.
“dengan senang hati bos,ayo naik,”kata sukri dengan girangnya.
“tapi awas jangan macam-macam kamu dan setelah kamu ngantarin aku ke rumah sakit kamu boleh langsung pulang,”kata sika.
“udah nggak usah banyak bicara mama kamu nungguin kamu tuh di rumah sakit,”kata sukri.

Mereka berdua lalu pergi ke rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit mereka segera masuk dan menemui ibu sika.
“mama,bagaimana keadaan mama,mama baik baik aja kan?”tanya sika panik.
“mama baik baik aja kok sika,mama cuman kecapean aja kata dokter,”jawab ibunya.
“tuh kan sika bilang apa,lebih baik sika berhenti sekolah aja supaya bisa bantuin mama jualan,”kata sika
“jangan,”teriak sukri sambil menutup mulutnya.
“ada apa denganmu?”tanya sika.
“siapa lelaki itu sika?”tanya ibunya.
“kenalkan tante nama saya sukri teman satu sekolahnya sika,”kata sukri sambil menyodorkan tangannya.

Belum sempat ibunya mengambil tangan sukri. Sika segera menyuruh sukri untuk pulang dengan cara halusnya.
“oh ya sukri kau kan ada janji dengan sesorang sebaiknya kau cepat pulang sebelum kau terlambat,”usir sika.
“loh kok buru-buru?”tanya ibu sika.
“enggak kok tante kalau begitu aku pamit dulu tante Assalamualaikum,”kata sukri sambil bersalaman dengan ibu sika.
Sika dan ibunya menjawab,”waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatu.”
Sukri pun pergi meninggalkan kamar ibunya sika . sebelum pulang sukri diam-diam membayarka biaya pengobatan ibu sika lalu bergegas meninggalkan rumah sakit.
“sepertinya anak itu sopan juga yah,”kata ibu sika.
“udah deh mah nggak usah bahas dia lagi. Oh ya mah kata dokter mama udah bisa pulang nggak hari ini?”tanya sika.

“iya,lagi pulang mama baik-baik aja kok,”kata ibunya.
“ayo kita pulang tapi bayar administrasinya dulu yah mah. Kira-kira uang kita cukup nggak yah?”tanya sika sambil melihat isi dompetnya.
“insyaallah cukup kok nak,”jawab ibunya.
Mereka pun keluar kamar dan menuju tempat administrasi untuk membayar pengobatan ibunya.
“ibu tunggu disini dulu yah,biar aku aja yang pergi bayar pengobatan ibu,”perintah sika.
“iya nak,”kata ibu.

Sika pun menghampiri tempat administrasi dan bertanya pada suster.
“suster berapa biaya pengobatan ibuku atas nama ibu indah,”kata sika.
“oh ibu yang bernama ibu indah biaya pengobatannya telah lunas,”kata suster.
“loh kok bisa suster, Memangnya siapa yang membayarnya?”tanya sikadengan ekspresi kaget.
“tadi ada seorang lelaki yang telah membayar biaya  pengobatan ibu anda,”kata suster.
“kalau boleh tau siapa yah orangnya suster,”kata sika.
“maaf saya tidak bisa memberitahukan identitas orang itu karena beliau  berpesan kepada saya untuk merahasiakan identitasnya,”kata suster.
“baiklah jika seperti itu ,terima kasih,”kata sika.
Sika pun meninggalkan tempat administrasi dan menghampiri ibunya lalu mereka pulang dengan menggunakan angkutan umum.

***

Keesokan harinya,sika berjalan di lobi sekolahnya sambil melamun memikirkan siapa sebenarnya sosok orang yang memiliki hati baik seperti itu karena telah membayar biaya rumah sakit ibunya. Sika bertanya-tanya dalam hatinya, ia tidak dapat menebak siapa sesosok orang itu. Sika pun terus saja melamun memikirkan hal tersebut sampai-sampai ia tidak sengaja menabrak icong kakak kelas killer sehingga membuat icong marah.

“woy,kenapa loh nabrak gue. Loh mau cari masalah yah sama gue,”kata icong sambil melototi sika.
“saya minta maaf kak tadi saya tidak sengaja,”kata sika.
“alla alasan lho,”kata icong sambil mendorong sika. Tiba- tiba sukri datang menangkap sika yang tadi di dorong oleh icong dan sika pun  jatuh di pelukan sukri. Sukri dan sika saling bertatapan.
“kamu nggak apa apa?”tanya sukri.

“iya nggak apa apa kok,”kata sika.
“hey sukri ngapain kamu nolongin orang itu. Udah deh mendingan kita pergi aja ke kantin,ayo.”ajak icong.
“aku nolongin sika karena dia pacarku dan kalau kamu mau pergi ke kantin yah pergi aja sendiri gak usah ngajak-ngajak gue ,sudah sana pergi.”kata sukri.
“ihh dasarr,,awas kau dasar cewek gila ihh,,”kata icong dengan kesal sambil meniggalkan sukri dan sika.
“kamu ini kenapa selalu saja menggangguku bisa nggak sih dalam satu hari ini kamu nggak ganggu aku.”kata sika kesal kemudian pergi meninggalkan sukri.
Sambil berteriak sukri berkata,”aku nggak bisa dalam satu hari nggak gangguin kamu.”

***

Seiring berjalannya waktu sika selalu mendapatkan banyak masalah yang sangat berat yang bahkan ia sendiri tidak dapat menyelesaikan masalah itu sendiri. Sika pun meminta bantuan kepada sahabatnya sida tetapi sida juga tidak dapat membantunya. Hal ini pun diketahui oleh sukri karena sida yang selalu menceritakan masalah sika dan lagi-lagi sukri selalu membantu memecahkan masalah sika secara diam-diam tanpa diketahui oleh sika. Tetapi di mata sika sukri hanyalah seseorang yang ia benci karena selalu mengganggu hidupnya bagaikan benalu. Tanpa sika sadari bahwa sosok sukri lah yang selalu membuat hidupnya terasa nyaman.

Hingga suatu ketika sika pun merasa muak dengan tingkah sukri yang semakin lama selalu mengganggunya. Sika meminta agar sukri tidak mengikutinya dan menggagunya lagi tetapi sukri tetap saja selalu mengganggunya kemudian sika memohon pada sukri agar sukri berhenti berhenti bersikap seperti itu. Karena kasian sukri pun mengabulkan permohonan sika.

“aku tidak akan mengganggumu lagi tapi dengan satu syarat kau harus menjawab pertanyaanku ini,”kata sukri
“baiklah,apa itu?”tanya sika.
“Mauka kau menjadi permaisuriku,”kata sukri.
“apa maksudmu?”tanya sika lagi.
“sebenarnya aku selalu menggagumu karena aku ingin selalu dekat denganmu karena sudah lama aku menyukaimu dan hari ini aku beranikan diriku untuk mngungkapkan perassanku padamu,”kata sukri.
“berani-beraninya kau katakan semua itu di depanku kau pikir aku akan menerimamu setelah semua gangguan yang slalu kau berikan kepadaku. Asal kau tahu saja aku tak percaya laki-laki seperti kau yang hanya bisa mengganggu wanita lemah seperti aku. cepat pergi kau dari hadapanku.”kata sika.
“tapi dengarkan penjelasanku dulu sika tolong,”pinta sukri.
“pergi kataku,”teriak sika.

Sukri pun tak dapat berbuat apa-apa lagi. Ia lalu pergi dengan perasaan sedih dan kecewa karen usaha yang ia lakukan selama ini hanya sia-sia. Setetes air mata pun membasahi pipih lelaki yang cintanya ditolak.

Tiba-tiba sida datang menghampiri sika. Pipi sika yang semula putih langsat berubah menjadi merah kebiru –biruan akibat sebuah tamparan dari tangan sida. Sika heran mengapa sahabatnya sendiri begitu tega menamparnya.

Sika bertanya kepada sida,”mengapa kau menamparku sida.”
“karena kau telah berubah menjadi seseorang yang sangat jahat.”jawab sida.
“apa maksudmu?”tanya sika.

“kau pikir aku tidak tau. Aku mendengar semua  pembicaraanmu dengan sukri dari kejauhan sana. Kau sangat tega telah memperlakukan hal itu kepada sukri. Asal kau tahu saja semua masalahmu bisa terselesaikan itu karena bantuan dari sukri,sadarlah sika.”kata sida.
“aku makin tidak mengerti,”kata sika.
“Sebenarnya sosok misterius  yang selalu membantumu itu adalah sukri. Dia yang selalu membuat beban bebanmu menjadi ringan dan dia yang selalu ingin melihatmu bahagia karena sukri sangat mencintaimu, sadarlah sika.”kata sida.

“astagfirullahalazim,apa katamu sida kamu pasti bercanda ,kan karena setauku sukri hanyala lelaki brengsek yang selalu menggangguku,”kata sika dengan kaget.
“terserah kamu mau bilang apa yang jelas aku berbicara jujur kepadamu tentang sukri dan aku tidak pernah seserius ini sebelumnya,saranku cepat kau susul sukri dan meminta maaf padanya sebelum kau menyesal pada akhirnya sika ayo cepat,”kata sida dengan.

Sika segera berlari menggejar sukri sambilberteriak memanggil nama sukritetapisukritidakmendengarnyalalusikaberterikasekuattenagadanakhirnya motor sukriberhentidansukriberbalik melihat sika sambiltersenyum,Tiba-tiba terdengar suara BRAKK... yang mengagetkan seluruh isi sekolah.senyumansukriseketikalenyapdanmembuat air jatuhdarikedua bola matasika yang barusajamenyaksikankecelakaansukritepat di depanmatanya.kemudian isisekolahmencari sumber suara tersebut dan ternyata suara itu berasal dari tabrakan antara mobil truk dengan motor yang dikendarai oleh sukri. Seluruh guru,siswa siswi dan warga setempat berlarian inginmelihatdanmenyelamatkan sukri tetapi mereka terlambat karena sukri tidak dapat diselamatkan akibat benturan yang sangat keras di kepalanya.

Sika tak dapat menahan air mata yang terus saja jatuh dari kedua bola matanya. Kini tinggal penyesalan yang ada dipikirannya, rasa bersalah yang selalu menghantuinya tetapi apa boleh buat nasi telah menjadi bubur. Memang penyesalan selalu datang terlambat tak pernah datang tepat waktu. Sika hanya dapat meratapi kesalahan yang telah ia perbuat.

TAMAT


Sri Devi Ariska